penyebab dari degradasi niali-nilai
pancasila itu sendiri adalah dari generasi muda Indonesia yang pada masa kini
kurang menerapkan prinsip-prinsip dari pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Banyak sekali penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai-nilai luhur pancasila
yang mulai nampak pada berbagai peristiwa yang terjadi saat ini. Sebenarnya tidak
selalu hal-hal besar yang menyebabkan degradasi nilai tersebut melainkan juga
hal-hal kecil yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali
contoh yang dapat diambil dari perilaku masyarakat maupun penguasa yang telah
menyimpang dari nilai-nilai luhur pancasila, antara lain:
A.
Kebiasaan
masyarakat menggunakan produk luar negeri daripada produk dalam negeri
Kebanyakan masyarakat Indonesia pada saat ini masih
memiliki kecintaan dan kebanggaan untuk menggunakan produk dalam negeri. Hal
ini terbukti dengan akin meningkatnya citra dan penggunaan batik, sepatu
produksi local dan lain-lain. Namun juga harus diimbangi dengan berkembangnya
kreasi dan kualitas dari produk-produk dalam negeri. Para produsen produk
sendiri harus berlmba dengan produsen dari luar negeri agar tidak kalah
diminati oleh konsumen.Namun tidak sedikit juga masyarakat juga yang justru
merasa lebih bangga menggunakan produksi dari luar negeri dikarenakan kualitas
dan nilai seni yang jauh lebih baik dibandingkan produk lokal kita. Dengan
anggapan sebenarnya keliru. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, tentunya
harus menggunakan produk-produk Indonesia dengan bangga dan rasa cinta terhadap
Indonesia. Tidak itu juga, dengan kita membeli produk lokal, kita juga turut
membantu produsen-produsen lokal dalam mengembangkan produksinya serta
menciptakan lapangan kerja sendiri.
Perwujudan rasa bangga terhadap tanah air merupakan
salah satu kandungan pancasila sila ketiga “Persatuan Indonesia “. Rasa bangga
tersebut dapat diaktualisasikan misalnya saja dengan senantiasa menggunakan
produk dalam negeri. Ketika kita merasa bangga ketika menggunakan produksi dari dalam negeri
berarti kita sudah mewujudkan kecintaan kita terhadap tanah air sesuai dengan
nilai-nilai pancasila. Namun ketika kita merasa bangga menggunakan produksi
dari luar negeri. Hal tersebut termasuk dalam penyimpangan nilai-nilai
pancasila. Kegemaran kalangan masyarakat tertentu terhadap produk impor
sebenarnya disebabkan adanya gaya hidup yang ingin meniru kebiasaan orang luar
negeri. Ini sesungguhnya patut disesalkan karena kalangan masyarakat ini
umumnya berintelektual tinggi. Sudah sepatutnya rasa nasionalisme terhadap
produk Indonesia atau produk dalam negeri harus dikampanyekan secara luas dan
terus-menerus agar tumbuh rasa bangga terhadap produk-produk karya anak negeri.
B.
Kunjungan
sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke luar negeri
Beberapa waktu
yang lalu sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau anggota badan
kehormatan DPR berangkat ke Yunani dengan alasan melakukan tudi banding soal
kode etik anggota Dean. Hal ini menuai berbagai kontroversi dari masyarakat.
Sebenarnya, apabila para anggota DPR hendak studi banding ke negara manapun,tidak
akan dipersoalkan asalkan dapat diterima nalar public dalam mengukur skala
prioritas kebutuhan mendasar dan mendesak serta memenuhi asas kepatutan. Studi
banding anggota DPR ke luar negeri pada saat negeri kita tertimpa bencana,
walaupun sudah dijadwalkan, mestinya harus dipertimbangkan dan ditunda sampai
waktu yang tak ditentukan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua pancasila
yakni“ Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Seharusnya dewan kehormatan tersebut
berempati terhadap keadaan sebagian kecil rakyat negeri ini yang berduka.
Diberitakan jika Komisi II DPR embaalka kunjungan ke China,tetapi rombongan
komisi V DPR telanjur pergi ke Italia hanya sehari setelah bencana tsunami
mentawai dan letusan gunung Merapi. Sangat wajar jika masyarakat akan merasa
sinis dan kecewa kepada anggota DPR yang nekad melakukan studi banding ke luar
negeri ditengah keadaan Indonesia yang seperti ini. Ibu pertiwi menangis L. Itulah perumpamaan yang dapat diibaratkan dengan
realita yang ada. Rasa kekeluargaan dikalangan bangsa Indonesia perlu dijaga
dan dikembangkan. Diperlukan sikap saling tolong-menolong, terutama
diperuntukkan bagi kalangan yang kurang beruntung.
Sudi banding
tidak harus keluar negeri. Inti utama dari studi banding adalah belajar.
Belajar bisa dimana saja. Tidak harus menuju ke negeri orang. Negeri ini
terbuka dengan informasi dari mancanegara. Perkembangan teknologi informasi
dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk membangun dan mengembangkan diri
sehingga mampu menyejajarkan diri dengan negara-negara lainnya dalam pergaulan
masyarakat internasional.
C.
Demonstrasi yang
anarkis yang dilakukan mahasiswa
Sebenarnya, pada asal mula demonstrasi merupakan
salah satu cara penyampaian aspirasi rakyat yang dilegalkan karena negara ini
merupakan negara yang menjunjung tinggi demonstrasi. Demonstrasi dapat pula
digunakan sebagai media penyampaian kritik atapun saran - saran terhadap
kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak kepada rakyat. Tetapi pada
zaman sekarang, diwaktu Indonesia sudah dewasa, demonstrasi identik dengan
kegiatan penyampaian pendapat desertai anarkisme massa dan perusakan
infrastruktur pemerintah.Orasi yang juga disertai dengan aksi baku hantam dan pengroyokan antara pengunjuk
rasa dan aparat keamanan tidak jarang juga memakan korban jiwa. Hal ini sangat
disayangkan dan juga sangat bertentangan serta tidak sesuai dengan nilai –
nilai pancasila pada sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan / perwakilan”. Demonstrasi yang
berujung dengan anarki sering kali merupakan demo yang dilakukakan oleh
mahasiswa. Hal ini tentunya sangat disayangkan sekali, mengingat mahasiswa
adalah generasi muda dengan intelektual tinggi sekaligus sebagai pewaris bangsa
ini. Bagaimana negara ini kedepannya sangat bergantung pada generasi muda saat
ini.Diakui maupun tidak menutup kemungkinan masa rawan ini akan datang lebih
awal. Pada masa – masa ini pula para remaja akan mencoba mencari jati dirinya.
Sebagai manusia yang tergolong kedalam usia labil,
mahasiswa tak dapat dipungkiri belum dapat memahami dan menghayati pancasila
dengan sepenuhnya. Harus diakui bahwa
sila demokrasi atau sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan / perwakilan”. belum bisa berjalan
seperti apa yang diharapkan. Hal tersebut membuktikan bahwa jalannya demokrasi
belum sepenuhnya didasarkan pada pancasila sehingga perlu dibenahi agar dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai tuntutan nilai-nilai luhur pancasila yang
saat ini mulai menyimpang.
Penyimpangan- penyimpangan pemahaman nilai pancasila
seperti yang saya contohkan diatas tidak sejalan dan bahkan bertentagn dengan
ajaran yang terkandung didalam pancasila. Sebagai ideologi negara, Pancasila
sebenarnya sudah mengatur prinsip – prinsip
tata kehidupan masyarakat Indonesia, berupa nilai – nilai luhur budaya
bangsa yang dapat dijadikan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai kemajuan dalam hidup berbangsa
dan bernegara. Dilihat daari realita yang ada, banyak masyarakat Indonesia yang
kurng paham bahkan mulai melupakan ajaran pancasila hingga mereka tidak
menggunakan nilai – nilai pancasila dalam kehidupan. Berkurangnya pemahaman
mengenai pancasila pada masyarakat dipengaruhi banyak hal, misalnya menurunnya
sosialisasi nilai – nilai pancasila dalam masyarakat, pendidikan mengenai
pengalaman nilai – nilai pancasila yang kurang dalam masyarakat.
Pancasila semestinya selalu digunakan sebagai acuan
dan pedoman dalam kehidupan sehari hari. Pancasila bukanlah kumpulan kalimat
yang harus dihafalkan saja. Tetapi harus diresapi dan diaktualisasikan dalam
kehidupan.Nilai – nilai luhur yang terkandung didalamnya harus direalisasikan,
tidak hanya sekedar paham saja. Penanaman nilai – nilai Pancasila perlu
dilakukan sejak dini yakni melalui keluarga. Keluarga sebagai lembaga
pendidikan pertama memiliki fungsi yang penting terutama dalam penanaman sikap,
nilai hidup serta berfungsi menumbuhkan kesadaran bahwa pancasila sebagai dasar
negara perlu diamalkan dalam kehidupan sehari hari. Serta perilaku menyimpang
dari nilai – nilai pancasila yang perlu dihindari. Penanaman kesadaran perilaku
menyimpang pada hakekatnya merupakan penanaman nilai – nilai Pancasila,
karenanya perlu diberikan sejak anak – anak.
Selain dari pihak keluarga, diperlukan pula
pendidikan pancasila agar terbentuk seorang warga negara yang memiliki
intelektual tinggi, serta penuh tanggung jawab dalam memecahkan masalah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menerapkan pemikiran yang berlandasan
pancasila.Diharapkan juga dengan saya menempuh mata kuliah ini saya juga lebih
memahami nilai nilai luhur dari setiap sila pada Pancasila dan menjadikan
pribadi saya menjadi lebih baik sebagai generasi muda dalam mengubah Indonesia
menjadi lebih baik lagi sesuai dengan Pancasila. Amin.
No comments:
Post a Comment